Kalau berbicara
mengenai segitiga, apa sih yang ada di benak kalian. Oke, apa saja sih macam-macam
segitiga itu? Dilihat dari panjang sisi-sisinya, ada segitiga samakaki (ada dua
sisi yang sama panjang),segitiga samasisi (semua sisinya sama panjang), dan
segitiga sembarang. Sedangkan jika dilihat dari besar sudutnya, ada segitiga
siku-siku, segitiga lancip dan segitiga tumpul. Nah jika berbicara mengenai
segitiga siku-siku apa yang terbesit dipikiran kalian. Teorema Pythagoras? Ya,
sekarang kita akan membahasnya..
"Teorema Pythagoras" dinamakan oleh ahli matematika Yunani kuno yaitu
Pythagoras, yang dianggap sebagai orang yang pertama kali memberikan bukti
teorema ini. Akan tetapi, banyak orang yang percaya bahwa terdapat hubungan
khusus antara sisi dari sebuah segi tiga siku-siku jauh sebelum Pythagoras
menemukannya.
Teorema Pythagoras
memainkan peran yang sangat signifikan dalam berbagai bidang yang berkaitan
dengan matematika. Misalnya, untuk membentuk dasar trigonometri dan bentuk
aritmatika, di mana bentuk ini menggabungkan geometri dan aljabar. Teorema ini
adalah sebuah hubungan dalam Geometri Euclides di antara tiga sisi dari segi
tiga siku-siku. Hal ini menyatakan bahwa 'Jumlah dari persegi yang dibentuk
dari panjang dua sisi siku-sikunya akan sama dengan jumlah persegi yang
dibentuk dari panjang hipotenusa-nya'.
Secara matematis,
teorema ini biasanya biasanya ditulis sebagai : a2 + b2 =
c2 , di mana a dan b mewakili panjang dari dua sisi lain dari
segitiga siku-siku dan c mewakili panjang dari hipotenusanya (sisi miring).
Sekitar 4000 tahun yang
lalu, orang Babilonia dan orang Cina telah menyadari fakta bahwa sebuah
segitiga dengan panjang sisi 3, 4, dan 5 harus merupakan segitiga siku-siku.
Mereka menggunakan konsep ini untuk membangun sudut siku-siku dan merancang
segitiga siku-siku dengan membagi panjang tali ke dalam 12 bagian yang sama,
seperti sisi pertama pada segitiga adalah 3, sisi kedua adalah 4, dan sisi ketiga
adalah 5 satuan panjang.
Sekitar 2500 tahun SM,
Monumen Megalithic di Mesir dan Eropa Utara terdapat susunan segitiga siku-siku
dengan panjang sisi yang bulat. Bartel Leendert van der Waerden
meng-hipotesis-kan bahwa Tripel Pythagoras diidentifikasi secara aljabar.
Selama pemerintahan Hammurabi the Great (1790 - 1750 SM), tablet Plimpton
Mesopotamian 32 terdiri dari banyak tulisan yang terkait dengan Tripel
Pythagoras. Di India (Abad ke-8 sampai ke-2 sebelum masehi), terdapat Baudhayana
Sulba Sutra yang terdiri dari daftar Tripel Pythagoras yaitu
pernyataan dari dalil dan bukti geometris dari teorema untuk segitiga siku-siku
sama kaki.
Pythagoras (569-475 SM) menggunakan metode aljabar untuk membangun Tripel
Pythagoras. Menurut Sir Thomas L. Heath, tidak ada penentuan
sebab dari teorema ini selama hampir lima abad setelah Pythagoras menuliskan
teorema ini. Namun, penulis seperti Plutarch dan Cicero
mengatributkan teorema ke Pythagoras sampai atribusi tersebut diterima dan
dikenal secara luas. Pada 400 SM, Plato mendirikan sebuah metode untuk mencari
Tripel Pythagoras yang baik dipadukan dengan aljabar and geometri. Sekitar 300
SM, elemen Euclid (bukti aksiomatis yang tertua) menyajikan teorema tersebut.
Teks Cina Chou Pei Suan Ching yang ditulis antara 500 SM
sampai 200 sesudah masehi memiliki bukti visual dari Teorema Pythagoras atau
disebut dengan "Gougu Theorem" (sebagaimana
diketahui di Cina) untuk segitiga berukuran 3, 4, dan 5. Selama Dinasti Han (202 SM - 220
M), Tripel Pythagoras muncul di Sembilan Bab pada Seni Mathematika seiring dengan
sebutan segitiga siku-siku. Rekaman pertama menggunakan teorema berada di Cina
sebagai 'theorem Gougu', dan di India dinamakan "Bhaskara
theorem". Namun, hal ini belum dikonfirmasi apakah Pythagoras
adalah orang pertama yang menemukan hubungan antara sisi dari segitiga
siku-siku, karena tidak ada teks yang ditulis olehnya yang ditemukan. Walaupun
demikian, nama Pythagoras telah dipercaya untuk menjadi nama yang sesuai untuk
teorema ini.
Udah yaa segitu aja
sejarahnya, sekarang untuk memahami materi segitiga dan Teorema Pythagoras itu sendiri kalian bias download
di Segitiga.
Dan untuk link-link di
bawah ini adalah video pembelajarannya :
^_^ Trim’s
0 komentar:
Posting Komentar